Jelang perayaan pergantian tahun, masyarakat diresahkan dengan adanya pesan BlackBerry Messanger yang menyatakan terompet tahun baru yang dijual di pinggir-pinggir jalan mengandung virus Tuberkulosis atau TB dan Human immunodeficiency virus (HIV).
Dalam pesan itu disebutkan bahwa penularan virus itu melalui air liur akibat terompet sudah ditiup berulang kali oleh orang yang berbeda sebelum dibeli, sehingga menyebabkan dua anak di Bekasi dan BSD mengalami flu, batuk darah, bahkan setengah lumpuh.
Terkait kabar ini, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emawati mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu khawatir. Menurutnya, kabar yang disebarkan melalui pesan berantai itu tidak sepenuhnya benar.
"Benar, kalau dapat menyebabkan seseorang terkena virus batuk dan pilek, karena terompet mungkin sebelumnya sudah dicoba dari mulut orang lain yang kita tidak tahu sedang menderita sakit atau tidak. Tapi kalau HIV tentu tidak mungkin, karena penularannya bukan melalui air liur, melainkan melalui darah atau hubungan badan," kata Dien.
Dien menambahkan, untuk penularan virus TB kemungkinannya 1 berbanding 20 sehingga masyarakat tetap dapat merayakan tahun baru dengan terompet asal tetap memperhatikan kebersihan pada terompet tersebut.
Ia pun menjelaskan bahwa suhu udara kota Jakarta yang cukup panas dan tidak lembab dapat mempercepat matinya kuman bakteri atau virus dalam terompet.
"Kalau lubang ujung terompetnya besar, matahari bisa masuk, virus dan bakteri mati. Saya sarankan masyarakat untuk lebih memilih jenis terompet yang lurus dan lubangnya cukup besar, bukan yang berlekuk-lekuk. Karena untuk jenis terompet yang berlekuk, matahari susah masuk dan virus bisa bersarang di dalamnya," ujarnya.
Untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan terjadi, Dien menyarankan agar masyarakat untuk kembali kepada prilaku hidup bersih. Sebelum meniup ujung terompet, pembeli harus membersihkannya terlebih dahulu.
"Tidak usah khawatir berlebihan, tetapi kita harus tahu kira-kira untuk memilih terompet yang baik tadi. Kita harus sadar juga dengan daya tahan tubuh, kalau sedang lemah tentu mudah sekali terserang penyakit. Pencegahannya sederhana saja, dibersihkan pakai alkohol," tuturnya.
Sementara itu, selama cuti bersama dan hari libur tahun baru, Pemprov DKI Jakarta tetap membuka pelayanan kesehatan selama 24 jam.
Untuk libur cuti bersama besok, menurut Dien, pelayanan kesehatan di Puskesmas kelurahan, kecamatan, dan RSUD tetap berjalan. Namun, pada 1 Januari 2013, puskesmas kelurahan tidak membuka pelayanan, hanya puskesmas kecamatan dan RSUD yang siap memberikan pelayanan kesehatan 24 jam.
0 comments:
Post a Comment